Kata Koh Dennis, si bos Montir.id, di Central Park ada jus yang bisa bikin kita kenyang sepanjang masa. Namanya Jamba Juice. Gue pikir mengenyangkan karena jusnya terbuat dari buah durian dan sejenisnya. Ternyata nggak begitu, karena bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang menyehatkan. Jadi, cocok banget buat kalian yang pengin diet atau membentuk badan bak binaragawan. Sebelumnya, gue nggak pernah dengar soal Jamba Juice, karena Jamba Juice emang masih baru banget di Indonesia. Kantor pusatnya ada di luar negeri, tepatnya di California, AS, tempat lahir Kak Uung. Cabang pertama Jamba Jucie di Indonesia dibuka di Central Park, lantai GF. Semoga aja ke depannya bakal buka di Mangga Besar, Kebon Jeruk, dan sekitarnya. Karena pengin merasakan jus dari tempat lahir sendiri, gue dan Kak RG pun mampir ke Jamba Juice. Pas sampai ke sana, kami sempat ragu, apakah harus makan berat dulu atau nggak? Masa dinner cuma minum jus? Hidup sehat sih boleh-boleh aja, tapi jangan gitu-gitu amat, dong! Penginnya sih ngemil burger dulu sebelum minum jus, tapi entah kenapa kami langsung mampir ke Jamba Juice. Tempatnya nggak terlalu luas, tapi nyaman kok kalau buat ngejus doang. Karena tempat duduk nggak terlalu banyak, bisa jadi lebih banyak yang take away ketimbang minum jus di tempat. Untungnya, antrean nggak ramai, jadi bisa beli jus dengan nyaman. Mungkin karena weekday kali, ya, jadi nggak ramai. Menu yang bisa kalian pilih di Jamba Juice ada tiga macam, yaitu Classic Smoothies, Superfood Smoothies, dan Energy Bowls. Kisaran harga per menu adalah Rp 39 ribu sampai 69 ribu. Agak mahal buat ukuran minuman karena harganya sama kayak harga makanan. Ternyata, menu yang ditawarkan adalah smoothies, bukan jus. Tapi, orang-orang suka reflek nyebut jus kalau ke Jamba Juice. Padahal, jus dan smoothies itu adalah kedua makhluk yang berbeda. Smoothies punya tekstur lebih pekat ketimbang jus. Karena, smoothies...