Baru-baru ini, Kak Mastini Ali sedang mengalami kabar gembira. Soalnya, dagangannya di Sumber Hidup Bahby Shop menghasilkan omzet yang sangat besar. Selain itu, dia juga baru dilamar. Meskipun gue pernah menjadi pacar gelapnya, tapi bukan gue yang melamar dia, melainkan Kokoh Fulton. Meskipun seneng bingit karena dapat cincin berlian sebagai tanda lamaran, tapi Kak Mastini juga sebal karena mendapatkan permintaan dari orang sekitar, yaitu “Jangan lupa undang gue!”. Gara-gara dia curhat kayak begitu, gue jadi ikutan sebal. Soalnya, beberapa bulan sampai mendekati hari H pernikahan gue, gue juga kerap mendapatkan permintaan seperti itu. Rasanya pengin cocol cabe setiap kali ada yang minta diundang. Padahal, kalau sering baca blog gue, pasti pada tahu bahwa gue nggak pengin adain resepsi. Kalau pun banyak di antara kalian yang nggak tahu soal itu, gue rasa tetaplah nggak etis jika minta diundang. Ya tahu diri aja, sih. Coba deh, lihat-lihat dulu. Kalian dekat banget nggak sama gue? Sering ketemu, ngobrol, atau berinteraksi di Path nggak? Waktu gue susah, pernah bantuin gue nggak? Jika hubungan kita jauh banget kayak bumi dan langit, tapi kalian masih minta diundang, berarti kalian sama sekali NGGAK SOPAN. Dengan kata lain, kalian cuma mengharapkan makan gratis dari gue. Gue pun nggak respek sama orang kayak begitu. Gue cuma ngomongin soal kenyataan aja sih, meskipun omongan gue sepedas sambal korek. Andaikan kita dekat banget sama teman itu, terus minta diundang. Etis nggak, Kak? Tetap aja nggak etis! Kalau udah hopeng banget, kalian nggak perlu khawatir bakal nggak diundang. Pasti bakal ada tempat buat kalian. Kalau pun kalian nggak diundang, nggak perlu baper atau ngambek. Toh, setiap orang yang menikah pasti punya alasan sendiri buat undang atau nggak. Toh, dia nikah juga pakai duit sendiri kan, bukan pakai duit kalian. Meskipun nggak diundang, tetaplah ucapin selamat. Bukannya malah ngambek, terus omongin teman...